
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
««•»»
wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi husnan wa-in jaahadaaka litusyrika bii maa laysa laka bihi 'ilmun falaa tuthi'humaa ilayya marji'ukum fa-unabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna
««•»»
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
««•»»
We have enjoined man to be good to his parents. But if they urge you to ascribe to Me as partner that of which you have no knowledge, then do not obey them. To Me will be your return, whereat I will inform you concerning that which you used to do.
««•»»
Allah memerintahkan berbuat baik kepada orang tua (ibu bapak) Jalan berbuat baik itu ialah dengan memberi nafkah (belanja) kepada ayah/bapak, memelihara dan menghormati ibu dengan penuh kasih sayang, kecuali apabila keduanya mengajak kepada perbuatan syirik. Jadi batas berbuat baik itu ialah sepanjang hal-hal yang tidak menyangkut kepada perbuatan yang mengandung unsur-unsur syirik.
Adapun sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan peristiwa Saad bin Abu Waqas ketika masuk Islam sehubungan dengan ibunya. Beliau adalah salah seorang sahabat Nabi yang terdahulu masuk Islam (as sabiqunal awwalun). Ibunya bernama Hamnah binti Abu Sofyan. Sebagai seorang anak, Saad telah berbakti kepada ibunya sesuai dengan kemampuannya. Setelah Hamnah mengetahui bahwa Saad secara sembunyi-sembunyi masuk Islam, maka sang ibu sama sekali tidak rela anaknya meninggalkan agama berhala.
Ia memprotes tindakan Saad dan bersumpah: "Hai Saad, agama apa pula yang baru engkau ikuti itu? Demi Allah aku tak akan makan dan minum sampai engkau kembali kepada agama leluhurmu. Atau relakah aku mati sedang engkau menanggung malu sepanjang zaman gara-gara engkau meninggalkan agama kita? Engkau pasti dicap orang kelak sebagai pembunuh ibu kandungmu sendiri".
Benar juga Hamnah mencoba untuk tidak makan dan minum sehari semalam lamanya dengan harapan anaknya kembali murtad dari Islam. Saad tampaknya tidak menghiraukan protes dari ibunya itu. Di hari yang lain kembali Hamnah meninggalkan makan dan minum. Waktu itu Saad datang menengok ibunya: "Ibuku, andaikata engkau punya seratus nyawa, dan nyawa itu keluar dari tubuhmu satu persatu namun aku tetap tidak akan tinggalkan keyakinanku" kata Saad dengan tegas. Terserah pada ibulah, apa ibu mau makan atau tidak".
Akhirnya Hamnah berputus asa, tidak ada harapan lagi anaknya akan berbalik kepada agama berhala. Karena tak tahan ia makan dan minum seperti biasa. Peristiwa tersebut diabadikan Tuhan dengan menurunkan ayat ini. Allah membenarkan tindakan Saad, yakni tetap berbuat baik kepada orang tua, tetapi tidak boleh mengikuti kemauannya andaikata itu berbau syirik.
Dalam ayat lain disebutkan pula:
وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحسانا إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS. Al Israa' [17]:23)
Keterangan yang hampir sama maksudnya diperoleh pula dalam ayat:
ووصينا الإنسان بوالديه إحسانا حملته أمه كرها ووضعته كرها وحمله وفصاله ثلاثون شهرا حتى إذا بلغ أشده وبلغ أربعين سنة قال رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وأصلح لي في ذريتي إني تبت إليك وإني من المسلمين
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa . "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
(QS. Al Ahkaf [46]:15)
Untuk memperoleh pengertian yang bulat dari arti yang di dapati dalam ayat di atas,
baiklah diperhatikan firman Allah dalam ayat di bawah ini:
ووصينا الإنسان بوالديه حملته أمه وهنا على وهن وفصاله في عامين أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير وإن جاهداك على أن تشرك بي ما ليس لك به علم فلا تطعهما وصاحبهما في الدنيا معروفا واتبع سبيل من أناب إلي ثم إلي مرجعكم فأنبئكم بما كنتم تعملون
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(QS. Lukman [31]:14-15)
Mengenai larangan taat kepada pemimpin yang berbuat maksiat disebutkan dalam hadis Sahih, yakni:
لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق
Tidak boleh taat kepada makhluk (manusia) yang mendurhakai Tuhan (Khaliq).
(HR. Ahmad dan Hakim)
Yang dimaksud dengan perkataan "sesuatu yang tidak engkau ketahui" dalam ayat tersebut ialah tidak adanya pengetahuan tentang soal-soal ketuhanan atau ilahiyah. Dengan kata lain tidak dibenarkan taat mengikuti seseorang, sepanjang tidak diketahui tentang soal yang diikuti itu. Oleh sebab itu kita harus membebaskan diri mencontoh sesuatu yang sudah terang kekeliruannya. Selanjutnya dikatakan sekalian manusia akan kembali kepada Allah pada Hari Kiamat, baik orang yang kafir maupun yang mukmin. Baik yang berbuat baik kepada orang tuanya maupun yang durhaka Dan atas sekalian amal yang di dunia itu Allah akan membalasinya, dan yang berbuat baik dibalas dengan kebaikan, dan yang berbuat jahat dibalas dengan kejahatan pula.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan Kami perintahkan manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya) artinya perintah untuk berbuat baik, antara lain berbakti kepada kedua ibu-bapak. (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tentang hal itu kamu) yakni terhadap perbuatan musyrik itu (tidak mempunyai pengetahuan) untuk menyetujui dan menentangnya, dan hal itu tidak dapat dimengerti olehmu (maka janganlah kamu mengikuti keduanya) dalam kemusyrikannya. (Hanya kepada-Ku-lah kembali kalian lalu Aku kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Aku akan membalasnya kepada kalian.
««•»»
And We have enjoined on man kindness to his parents, that he should be dutiful towards them; but if they urge you to ascribe to Me as partner that of which you do not have any knowledge, [any knowledge] that accords with reality, and so is meaningless, then do not obey them, in [such incitements to] idolatry. To Me will be your return whereat I will inform you of what you used to do, and I will requite you for it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Ibnu Jarir, Ibnu Abu Hatim dan Imam Darimi di dalam kitab Musnadnya semuanya telah mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Amr bin Dinar yang ia terima dari Yahya bin Ja'dah yang telah menceritakan, bahwa ada segolongan kaum Muslimin datang dengan membawa kitab-kitab yang di dalamnya tertulis sebagian dari apa yang telah mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Maka Nabi saw. bersabda, "Cukuplah kesesatan bagi suatu kaum yang tidak menyukai apa yang didatangkan oleh nabi mereka, kemudian menyukai apa yang didatangkan oleh selainnya yang justru ditujukan kepada orang-orang selain mereka."
Maka turunlah firman-Nya,
"Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Alkitab (Alquran) sedangkan dia dibacakan kepada mereka?"
(QS. Al-Ankabut [29]:51)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 7]•[AYAT 9]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#29:8
•[AYAT 7]•[AYAT 9]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#29:8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar