
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِنْ جَاءَ نَصْرٌ مِنْ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ
««•»»
wamina alnnaasi man yaquulu aamannaa biallaahi fa-idzaa uudziya fii allaahi ja'ala fitnata alnnaasi ka'adzaabi allaahi wala-in jaa-a nashrun min rabbika layaquulunna innaa kunnaa ma'akum awa laysa allaahu bi-a'lama bimaa fii shuduuri al'aalamiina
««•»»
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah {1146}. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu". Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?
{1146} Maksudnya: orang itu takut kepada penganiayaan-penganiayaan manusia terhadapnya karena imannya, seperti takutnya kepada azab Allah, karena itu ditinggalkannya imannya itu.
««•»»Among the people there are those who say, ‘We have faith in Allah,’ but if such a one is tormented in Allah’s cause, he takes persecution by the people for Allah’s punishment. Yet if there comes any help[Or ‘victory.’] from your Lord, they will say for sure, ‘We were indeed with you.’ Does not Allah know best what is in the breasts of the creatures?
««•»»
Menurut riwayat, ayat-ayat ini diturunkan berdasarkan seseorang yang bernama lyasy Ibnu Abi Raabi'ah di mana pada mulanya ia telah masuk Islam kemudian berhijrah ke Madinah. Tapi karena keislamannya itu ia mengalami berbagai macam siksaan karena tidak tahan lagi, ia murtad kembali dan kembali menjadi musyrik.
Yang menyiksanya adalah tokoh kafir Quraisy bernama Abu Jahal dan Al Haris. Keduanya masih pamannya sendiri (adik kandung ibunya). Akhirnya lyasy tidak berapa lama ia masuk Islam lagi dan menjadi seorang Islam yang baik.
Ayat ini menerangkan tentang adanya yang mengaku beriman dengan Allah dan mengikrarkan dengan lidah tentang ke Esaan Nya. Akan tetapi bila ia difitnah yakni disiksa oleh orang musyrik yang tidak merasa senang dengannya, ia menganggap bahwa fitnah berupa cobaan dan siksaan dari orang lain itu dianggapnya sama saja dengan azab dari Tuhan di aknirat kelak. Karena itu dari pada mengalami siksaan terus menerus lebih baik kembali saja kepada agama berhala (murtad).
Sebenarnya kalau ia sungguh-sungguh beriman, tentulah ia sabar atas cobaan tersebut, dan menenteramkan hatinya dengan keimanan yang bersarang dalam dadanya itu. Namun cobaan tersebut justru memalingkan hatinya dari beriman kepada Allah, sebagaimana azab Allah memalingkan seorang mukmin dari kekafirannya. Ia menyangka siksaan dari manusia tidak dapat dihindarkan, sedang azab Allah di akhirat bisa saja dihindari.
Dalam ayat lain disebutkan lagi:
ومن الناس من يعبد الله على حرف فإن أصابه خير اطمئن به وإن أصابته فتنة انقلب على وجهه خسر الدنيا والآخرة ذلك هو الخسران المبين
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebajikan tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana. berbaliklah ia kebelakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
(QS. Al Hajj [22]:11)
Andaikata pertolongan Allah didatangkannya kepada orang-orang mukmin yang sedang berjuang itu, golongan yang masih ragu-ragu dengan kebenaran Islam itu pura-pura menjadi sahabat yang baik dan mengatakan: "Kami selalu bersamamu sebagai saudara-saudara seagama, dan kami akan menolongmu dalam menghadapi musuh". Cuma apa yang mereka ucapkan itu tidak lain hanyalah sekadar ucapan mulut mereka saja. Sebab mereka telah berdusta dengan apa yang telah mereka dakwakan.
Keterangan ayat lain menegaskan:
الذين يتربصون بكم فإن كان لكم فتح من الله قالوا ألم نكن معكم وإن كان للكافرين نصيب قالوا نستحوذ عليكم ونمنعكم من المؤمنين فالله يحكم بينكم يوم القيامة ولن يجعل الله للكافرين على المؤمنين سبيلا
(Yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?". Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata: "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di Hari Kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
(QS. An Nisa [4]:141)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Di antara manusia ada orang yang berkata, "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti, -karena beriman- kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu) yakni perlakuan mereka yang menyakitkan kepada dirinya (sebagai azab Allah) yaitu ketakutannya terhadap siksaan mereka disamakan seperti takut kepada azab Allah. Sehingga akhirnya dia mau menuruti kemauan mereka, lalu ia menjadi orang yang munafik.
(Dan sungguh jika) huruf Lam pada lafal la in menunjukkan makna sumpah (datang pertolongan) kepada orang-orang Mukmin (dari Rabbmu) lalu orang-orang Mukmin memperoleh banyak ganimah (mereka pasti akan berkata) Lafal Layaqulunna dibuang daripadanya Nun alamat Rafa', karena jika dibiarkan, maka akan berturut-turutlah huruf Nun, sehingga jadilah Layaqulunna yang pada asalnya adalah Layaqulunanna, dan dibuang daripadanya Wawu Dhamir jamak bukan karena sebab bertemunya dua huruf yang disukunkan.
("Sesungguhnya kami adalah beserta kalian") dalam hal iman, karena itu maka ajaklah kami bersama-sama mendapat bagian ganimah itu. Maka Allah swt. berfirman (Bukankah Allah lebih mengetahui) yakni mengetahui (apa yang ada dalam dada semua manusia?) yakni apa yang ada di dalam hati mereka, apakah keimanan ataukah kemunafikan? Memang benar Allah lebih mengetahui.
««•»»
And among people there are those who say, ‘We believe in God’, but if such [a person] suffers hurt in God’s cause, he takes people’s persecution, that is, their harming of him, to be [the same] as God’s chastisement, in terms of his fear of it, and so he obeys them and behaves hypocritically.
Yet if (la-in: the lām is for oaths) there comes help, to believers, from your Lord, and they take spoils, they will assuredly say (la-yaqūlunna: the [final] nūn [of the indicative] has been omitted because of the other nūn coming after it, and likewise the wāw, indicating the plural person [has been replaced by a damma], because of two unvocalised consonants coming together), ‘We were indeed with you’, in faith, so give us a share of the booty.
God, exalted be He, says: Does God not know best what is in the breasts of all creatures?, [what is] in their hearts of faith or hypocrisy? Indeed [He does].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 9]•[AYAT 11]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#29:10
And among people there are those who say, ‘We believe in God’, but if such [a person] suffers hurt in God’s cause, he takes people’s persecution, that is, their harming of him, to be [the same] as God’s chastisement, in terms of his fear of it, and so he obeys them and behaves hypocritically.
Yet if (la-in: the lām is for oaths) there comes help, to believers, from your Lord, and they take spoils, they will assuredly say (la-yaqūlunna: the [final] nūn [of the indicative] has been omitted because of the other nūn coming after it, and likewise the wāw, indicating the plural person [has been replaced by a damma], because of two unvocalised consonants coming together), ‘We were indeed with you’, in faith, so give us a share of the booty.
God, exalted be He, says: Does God not know best what is in the breasts of all creatures?, [what is] in their hearts of faith or hypocrisy? Indeed [He does].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 9]•[AYAT 11]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#29:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar