Selasa, 19 Mei 2015

[029] Al Ankabuut Ayat 016

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 16

وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
««•»»
wa-ibraahiima idz qaala liqawmihi u'buduu allaaha waittaquuhu dzaalikum khayrun lakum in kuntum ta'lamuuna
««•»»
Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
««•»»
And Abraham, when he said to his people, ‘Worship Allah and be wary of Him. That is better for you, should you know.
««•»»

Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar menceritakan kepada umatnya kisah Nabi Ibrahim as. Setelah Ibrahim as dewasa, dan sempurna pertumbuhan akalnya, sanggup untuk berpikir dan menganalisa sesuatu dengan obyektif, dan telah memungkinkan untuk mencapai derajat kenabian yang sempurna, maka mulailah ia mencurahkan perhatiannya menyeru manusia menerima kebenaran yang dibawanya. Ia mengajak mereka untuk meng Esakan Allah dalam ibadah dan membersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan. Ikhlas dalam mengabdi kepada Allah baik waktu sendirian ataupun di hadapan orang banyak. Menjauhkan murka Tuhan dengan melaksanakan segala tugas dan kewajiban yang diperintahkan-Nya, serta menjauhkan segala larangan-Nya.

Semuanya itu merupakan perintah Tuhan yang harus disampaikan oleh Ibrahim as kepada kaumnya. Semua yang disampaikan itu adalah yang terbaik andaikata mereka mempunyai sedikit ilmu pengetahuan. Dengan ilmu itu dapat mereka bedakan antara yang baik dan yang buruk. Dan bagaimana mencari atau memperoleh kemanfaatan sebanyak-banyaknya untuk dunia dan akhirat. Kemudian Ibrahim as menunjukkan kepada mereka tentang kesengsaraan yang menimpa orang yang mencari tuhan selain Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) ingatlah (Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya, "Sembahlah Allah dan bertakwalah kalian kepada-Nya!) takutlah kalian akan azab dan hukuman-Nya. (Demikian itu lebih baik bagi kalian) daripada apa yang sekarang kalian kerjakan yaitu menyembah berhala (jika kalian mengetahui) mana yang baik dan mana yang tidak baik.
««•»»
And, mention, Abraham, when he said to his people, ‘Worship God and fear Him, fear His punishment; that is better for you, than the worship of idols which you practice, if you only knew, what is good from what is otherwise.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:16

Rabu, 13 Mei 2015

[029] Al Ankabuut Ayat 015

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 15

فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ وَجَعَلْنَاهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ
««•»»
fa-anjaynaahu wa-ash-haaba alssafiinati waja'alnaahaa aayatan lil'aalamiina
««•»»
Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.
««•»»
Then We delivered him and the occupants of the Ark, and made it a sign for all the nations.
««•»»

Allah menyelamatkan Nuh dan para pengikutnya, dengan sebuah perahu yang telah dibuatnya.' Adanya bahtera Nabi Nuh menjadi contoh dan pengajaran bagi orang sesudahnya, karena ia terdampar masih dalam keadaan utuh di sebuah bukit yang bernama "Bukit Judi". Perahu Nabi Nuh masih dapat disaksikan oleh orang yang berkunjung ke sana dalam keadaan utuh ini menyadarkan orang kepada nikmat Allah yang diturunkan-Nya kepada orang beriman dengan selamat mereka dari bahaya banjir.

Hal demikian dinyatakan dalam ayat lain yang berbunyi:
إنا لما طغا الماء حملناكم في الجارية لنجعلها لكم تذكرة وتعيها أذن واعية
Sesungguhnya Kami tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera. Agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar".
(QS. Al Haqqah [69]:11-12)

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah di atas ialah bahwa para Rasul sesudah Nuh as tidaklah perlu merasa sedih karena keingkaran kaumnya menerima kebenaran wahyu yang dibawanya. Begitu pula siksaan dan halangan-halangan dari kaum kafir dan musyrik yang tidak senang kepada Islam, merupakan peringatan bagi orang yang beriman, bahwa sekalipun mereka (orang musyrik itu) menyiksa dan menyakiti beberapa Iamanya, namun pada akhirnya semuanya akan kembali juga kepada Tuhan. Mereka kembali dengan menemui malapetaka dan kesengsaraan dalam neraka yang bernyala-nyala, sedang orang beriman dan sabar dalam menghadapi penderitaan itu kembali ke tempat yang mulia dengan penuh pertolongan daripada-Nya.

Demikianlah ibarat dari kisah Nabi Nuh. Orang kafir yang selama ini menyakiti Nuh dan kaumnya pada akhirnya ditenggelamkan Tuhan dengan banjir, tetapi orang beriman bersama Nuh selamat, berlayar di atas bahtera. Kesabaran Nuh berdakwah dalam masa yang lama itu hendaknya dijadikan pelajaran bagi setiap juru dakwah, malah seharusnya kitalah yang lebih besar memiliki rasa kesabaran dari Nuh, sebab umur dan usia kita berdakwah tidaklah sepanjang usia Nabi Nuh.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka Kami selamatkan dia) Nabi Nuh (dan penumpang-penumpang bahtera itu) yang bersama Nabi Nuh di dalam bahtera (dan Kami jadikan peristiwa itu tanda) pelajaran (bagi semua umat manusia) yang datang sesudah mereka, jika mereka berbuat durhaka kepada Rasul-rasul mereka. Setelah peristiwa banjir besar itu Nabi Nuh hidup selama enam puluh tahun atau lebih, sehingga jumlah manusia menjadi banyak.
««•»»
Then We delivered him, namely, Noah, and the occupants of the ship, those who were with him in it, and We made this a sign, a lesson, for all peoples, for [all] peoples that would come after them, should they disobey the messengers sent to them. Noah lived for a further sixty years or more after the Flood, until mankind multiplied [again].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:15

[029] Al Ankabuut Ayat 014

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 14

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
««•»»
walaqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi falabitsa fiihim alfa sanatin illaa khamsiina 'aaman fa-akhadzahumu alththhuufaanu wahum zhaalimuuna
««•»»
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
««•»»
Certainly We sent Noah to his people, and he remained with them for a thousand-less-fifty years. Then the flood overtook them while they were wrongdoers.
««•»»

Kisah para Nabi itu dimulai dengan menceritakan riwayat perjuangan Nabi Nuh as. Beliau adalah bapak para Nabi. Ia berdakwah menyeru kaumnya supaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan mempercayai kerasulannya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Namun tidak bosan-bosannya mengajak mereka, baik siang maupun malam. Kadang-kadang dengan suara yang lemah lembut, tetapi sering juga dengan suara keras menyampaikan ancaman Allah terhadap kekafiran mereka. Akan tetapi usaha beliau tidak kunjung berhasil. Hanya segelintir saja di antara mereka yang mau beriman kepada Nuh. Selebihnya menolak dan mendustakan beliau. Karena itu Allah menyiksa mereka. Dikirimlah siksaan yang disebut "Taufan Nabi Nuh", yakni berupa banjir yang menenggelamkan mereka semua. Tidak seorangpun yang selamat dari siksaan Allah itu kecuali orang yang beriman yang ikut dalam bahtera Nuh.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya) sewaktu Nabi Nuh diangkat menjadi Rasul ia berumur empat puluh tahun atau lebih dari itu (maka ia tinggal di antara mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun) seraya menyeru mereka untuk mentauhidkan Allah, tetapi mereka yakni kaumnya, tetap mendustakannya. (Maka mereka ditimpa banjir besar) yaitu, air bah yang sangat tinggi sehingga tenggelamlah mereka semuanya (dan mereka adalah orang-orang yang zalim) maksudnya adalah orang-orang yang menyekutukan Allah.
««•»»
And verily We sent Noah to his people, when he was forty years of age or older, and he remained among them a thousand-less-fifty years, calling them to affirm God’s Oneness, but they denied him; so the Flood engulfed them, a deluge of water drifted against them, rising above them and drowning them, for they were wrongdoers, idolaters.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:14