Sabtu, 21 Maret 2015

[029] Al Ankabuut Ayat 008

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 8

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
««•»»
wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi husnan wa-in jaahadaaka litusyrika bii maa laysa laka bihi 'ilmun falaa tuthi'humaa ilayya marji'ukum fa-unabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluuna
««•»»
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
««•»»
We have enjoined man to be good to his parents. But if they urge you to ascribe to Me as partner that of which you have no knowledge, then do not obey them. To Me will be your return, whereat I will inform you concerning that which you used to do.
««•»»

Allah memerintahkan berbuat baik kepada orang tua (ibu bapak) Jalan berbuat baik itu ialah dengan memberi nafkah (belanja) kepada ayah/bapak, memelihara dan menghormati ibu dengan penuh kasih sayang, kecuali apabila keduanya mengajak kepada perbuatan syirik. Jadi batas berbuat baik itu ialah sepanjang hal-hal yang tidak menyangkut kepada perbuatan yang mengandung unsur-unsur syirik.

Adapun sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan peristiwa Saad bin Abu Waqas ketika masuk Islam sehubungan dengan ibunya. Beliau adalah salah seorang sahabat Nabi yang terdahulu masuk Islam (as sabiqunal awwalun). Ibunya bernama Hamnah binti Abu Sofyan. Sebagai seorang anak, Saad telah berbakti kepada ibunya sesuai dengan kemampuannya. Setelah Hamnah mengetahui bahwa Saad secara sembunyi-sembunyi masuk Islam, maka sang ibu sama sekali tidak rela anaknya meninggalkan agama berhala.

Ia memprotes tindakan Saad dan bersumpah: "Hai Saad, agama apa pula yang baru engkau ikuti itu? Demi Allah aku tak akan makan dan minum sampai engkau kembali kepada agama leluhurmu. Atau relakah aku mati sedang engkau menanggung malu sepanjang zaman gara-gara engkau meninggalkan agama kita? Engkau pasti dicap orang kelak sebagai pembunuh ibu kandungmu sendiri".

Benar juga Hamnah mencoba untuk tidak makan dan minum sehari semalam lamanya dengan harapan anaknya kembali murtad dari Islam. Saad tampaknya tidak menghiraukan protes dari ibunya itu. Di hari yang lain kembali Hamnah meninggalkan makan dan minum. Waktu itu Saad datang menengok ibunya: "Ibuku, andaikata engkau punya seratus nyawa, dan nyawa itu keluar dari tubuhmu satu persatu namun aku tetap tidak akan tinggalkan keyakinanku" kata Saad dengan tegas. Terserah pada ibulah, apa ibu mau makan atau tidak".

Akhirnya Hamnah berputus asa, tidak ada harapan lagi anaknya akan berbalik kepada agama berhala. Karena tak tahan ia makan dan minum seperti biasa. Peristiwa tersebut diabadikan Tuhan dengan menurunkan ayat ini. Allah membenarkan tindakan Saad, yakni tetap berbuat baik kepada orang tua, tetapi tidak boleh mengikuti kemauannya andaikata itu berbau syirik.

Dalam ayat lain disebutkan pula:
وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحسانا إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS. Al Israa' [17]:23)

Keterangan yang hampir sama maksudnya diperoleh pula dalam ayat:
ووصينا الإنسان بوالديه إحسانا حملته أمه كرها ووضعته كرها وحمله وفصاله ثلاثون شهرا حتى إذا بلغ أشده وبلغ أربعين سنة قال رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وأصلح لي في ذريتي إني تبت إليك وإني من المسلمين
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa . "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
(QS. Al Ahkaf [46]:15)

Untuk memperoleh pengertian yang bulat dari arti yang di dapati dalam ayat di atas,

baiklah diperhatikan firman Allah dalam ayat di bawah ini:
ووصينا الإنسان بوالديه حملته أمه وهنا على وهن وفصاله في عامين أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير وإن جاهداك على أن تشرك بي ما ليس لك به علم فلا تطعهما وصاحبهما في الدنيا معروفا واتبع سبيل من أناب إلي ثم إلي مرجعكم فأنبئكم بما كنتم تعملون
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(QS. Lukman [31]:14-15)

Mengenai larangan taat kepada pemimpin yang berbuat maksiat disebutkan dalam hadis Sahih, yakni:
لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق
Tidak boleh taat kepada makhluk (manusia) yang mendurhakai Tuhan (Khaliq).
(HR. Ahmad dan Hakim)

Yang dimaksud dengan perkataan "sesuatu yang tidak engkau ketahui" dalam ayat tersebut ialah tidak adanya pengetahuan tentang soal-soal ketuhanan atau ilahiyah. Dengan kata lain tidak dibenarkan taat mengikuti seseorang, sepanjang tidak diketahui tentang soal yang diikuti itu. Oleh sebab itu kita harus membebaskan diri mencontoh sesuatu yang sudah terang kekeliruannya. Selanjutnya dikatakan sekalian manusia akan kembali kepada Allah pada Hari Kiamat, baik orang yang kafir maupun yang mukmin. Baik yang berbuat baik kepada orang tuanya maupun yang durhaka Dan atas sekalian amal yang di dunia itu Allah akan membalasinya, dan yang berbuat baik dibalas dengan kebaikan, dan yang berbuat jahat dibalas dengan kejahatan pula.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami perintahkan manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya) artinya perintah untuk berbuat baik, antara lain berbakti kepada kedua ibu-bapak. (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tentang hal itu kamu) yakni terhadap perbuatan musyrik itu (tidak mempunyai pengetahuan) untuk menyetujui dan menentangnya, dan hal itu tidak dapat dimengerti olehmu (maka janganlah kamu mengikuti keduanya) dalam kemusyrikannya. (Hanya kepada-Ku-lah kembali kalian lalu Aku kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) maka Aku akan membalasnya kepada kalian.
««•»»
And We have enjoined on man kindness to his parents, that he should be dutiful towards them; but if they urge you to ascribe to Me as partner that of which you do not have any knowledge, [any knowledge] that accords with reality, and so is meaningless, then do not obey them, in [such incitements to] idolatry. To Me will be your return whereat I will inform you of what you used to do, and I will requite you for it.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Jarir, Ibnu Abu Hatim dan Imam Darimi di dalam kitab Musnadnya semuanya telah mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Amr bin Dinar yang ia terima dari Yahya bin Ja'dah yang telah menceritakan, bahwa ada segolongan kaum Muslimin datang dengan membawa kitab-kitab yang di dalamnya tertulis sebagian dari apa yang telah mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Maka Nabi saw. bersabda, "Cukuplah kesesatan bagi suatu kaum yang tidak menyukai apa yang didatangkan oleh nabi mereka, kemudian menyukai apa yang didatangkan oleh selainnya yang justru ditujukan kepada orang-orang selain mereka."

Maka turunlah firman-Nya,
"Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Alkitab (Alquran) sedangkan dia dibacakan kepada mereka?"
(QS. Al-Ankabut [29]:51)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:8

[029] Al Ankabuut Ayat 007

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 7

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ
««•»»
waalladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati lanukaffiranna 'anhum sayyi-aatihim walanajziyannahum ahsana alladzii kaanuu ya'maluuna
««•»»
Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
««•»»
As for those who have faith and do righteous deeds, We will absolve them of their misdeeds and We will surely reward them by the best of what they used to do.
««•»»

Kemudian Allah menjelaskan bahwa yang beriman dengan Allah dan Rasul-Nya dengan keimanan yang benar walaupun diuji dengan berbagai cobaan, dan ia tidak mau berbalik kepada kekafiran (murtad) ketika mengalami penderitaan dalam berhadapan dengan orang-orang musyrik, malahan dia mengerjakan segala tugas dan kewajibannya, menjauhi larangan-larangan, mempertinggi mutu keislaman menolong orang yang sedang kesusahan, membela orang teraniaya, mempertahankan dan membela negara dari serangan musuh, di mana mereka bekerja sama satu sama lain, maka mereka itu mendapat ganjaran dari Allah dengan mengampuni semua dosa dan kesalahan mereka yang telah lalu. Semuanya itu merupakan sebab bagi berlipat gandanya pahala yang diberikan Allah menjadi sepuluh kali lipat.

Allah berfirman:
من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها ومن جاء بالسيئة فلا يجزى إلا مثلها وهم لا يظلمون
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
(QS. Ali Imran [3]:160)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka) melalui amal-amal saleh yang mereka lakukan (dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik) di-nashab-kannya lafal Ahsana karena huruf Jar-nya dibuang, makna yang dimaksud daripadanya ialah pahala yang baik (dari apa yang mereka kerjakan) yakni, dari amal-amal saleh mereka.
««•»»
And those who believe and perform righteous deeds, We will surely absolve them of their misdeeds, by their performance of righteous deeds, and We will indeed requite them with the best of what they used to do, namely, their righteous deeds (it [ahsana] is in the accusative because the operator of the oblique [bi] has been omitted).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:7

[029] Al Ankabuut Ayat 006

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 6

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
««•»»
waman jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi inna allaaha laghaniyyun 'ani al'aalamiina
««•»»
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
««•»»
Whoever strives, strives only for his own sake.[1] Indeed Allah has no need of the creatures.
[1] Or ‘Whoever wages jihād, wages jihād only for his own sake.’
««•»»

Kemudian Allah menjelaskan, bahwa seseorang yang sungguh-sungguh berjuang (berjihad) yang merupakan salah satu aspek dari kerinduan dari menemui Allah, pada hakikatnya perjuangan tersebut berguna untuk orang itu sendiri, bukan untuk Allah. Jihad berarti memerangi musuh dan melawan nafsu sendiri. Orang akan memperoleh hasil dari perjuangannya adalah orang yang menyandarkan niat berjuangnya untuk memperoleh balasan dari Allah, Tuhan semesta alam.

Allah tidak memerlukan apakah mereka akan berjuang demi untuk dirinya sendiri atau tidak berjuang sama sekali, sebab Dia Maha Kaya dari sekalian ciptaan-Nya. Dialah Yang Menguasai sekalian alam ini dan berbuat menurut kehendaknya sendiri. Inti dari jihad adalah sabar, baik jihad dalam memerangi musuh maupun jihad dalam mengendalikan nafsu.

Orang yang sabar dalam berjihad berarti tahan dalam menghadapi cobaan (lihat Tafsir ayat 2 di atas), akan tetapi berpegang teguh kepada kebenaran yang telah diyakininya sambil berusaha mengatasi rintangan-rintangan dalam menegakkan kebenaran itu. Dalam ayat-ayat lain Allah menegaskan pula faedah amaliyah seseorang itu betul-betul untuk kepentingan dirinya.

Umpamanya firman Allah:
من عمل صالحا فلنفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد
Barangsiapa mengerjakan amal saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri, dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya.
(QS. Fussilat [41]:46)

Dan firman Allah:
إن أحسنتم أحسنتم لأنفسكم وإن أسأتم فلها
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.
(QS. Al Israa' [17]:7)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan barang siapa yang berjihad) maksudnya jihad fisik atau jihad nafsi (maka sesungghnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri) karena manfaat atau pahala dari jihadnya itu kembali kepada dirinya sendiri, bukan kepada Allah. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya dari semesta alam) yaitu dari manusia, jin dan Malaikat, dalam arti kata Dia tidak memerlukan sesuatu pun dari mereka, juga Dia tidak membutuhkan ibadah mereka kepada-Nya.
««•»»
And whoever struggles, in war or against [the temptations of] his own soul, struggles only for his own sake, because the benefits [to be reaped] from his struggle will be for his sake and not for God’s. For truly God is Independent of [the creatures of] all the Worlds, mankind, jinn and angels, and [He is also without need] of their worship.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:6

[029] Al Ankabuut Ayat 005

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 5

مَن كانَ يَرجو لِقاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّميعُ العَليمُ
««•»»
man kaana yarjuu liqaa-a allaahi fa-inna ajala allaahi laaatin wahuwa alssamii'u al'aliimu
««•»»
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui..
««•»»
Whoever expects to encounter Allah [should know that] Allah’s [appointed] time will indeed come, and He is the All-hearing, the All-knowing.
««•»»

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Barang siapa yang mengharap) merasa takut (bertemu dengan Allah, maka sesungguhnya waktu Allah itu) yang dijanjikan-Nya (pasti datang) maka hendaknya dia bersiap sedia untuk itu. (Dan Dialah Yang Maha Mendengar) perkataan hamba-hamba-Nya (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan mereka.
««•»»
Whoever expects to encounter God, [should know that] God’s [appointed] term, for this [encounter], will indeed come; so let him prepare for it. And He is the Hearer, of the sayings of His servants, the Knower, of their actions.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:5

[029] Al Ankabuut Ayat 004

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 4

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ يَسْبِقُونَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
««•»»
am hasiba alladziina ya'maluuna alssayyi-aati an yasbiquunaa saa-a maa yahkumuuna
««•»»
Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.
««•»»
Do those who commit misdeeds suppose that they can outmaneuver Us? Evil is the judgement that they make.
««•»»

Seterusnya Allah memperingatkan pula, apakah masih ada segolongan manusia yang berprasangka bahwa orang-orang yang masih mengerjakan perbuatan jahat itu akan sanggup melemahkan Allah, sehingga Dia tak kuasa mendatangkan balasan yang sebanding dengan perbuatannya. Apakah belum berlaku lagi ketetapan Tuhan bagi orang-orang zalim sebelumnya, di mana mereka telah disiksa dengan siksaan yang setimpal dengan kesalahan mereka?

Kata Ibnu Abbas yang meriwayatkan latar belakang turunnya ayat tersebut, bahwa firman Allah ditujukan sebagai kecaman terhadap sejumlah tokoh musyrikin Quraisy yang menganggap bahwa apa saja yang mereka kerjakan, namun tidak ada yang sanggup membalasnya.

Mereka itu adalah Al Walid Ibnu Al Mugirah, Abu Jahal, Al Aswad, Al As, lbnu Hisyam Utbah lbnu Rabi'ah. Walid lbnu Utbah. Utbah lbnu Abi Mu'it, Hanzalah lbnu Abi Sofyan, dan `As lbnu Wail. Sesungguhnya pikiran yang demikian adalah keliru dan tidak benar. Allah tidak menjadikan sesuatu itu sia-sia. Dia menguji dan mendidik manusia dengan berbagai macam pengajaran, dengan maksud agar mereka memperoleh Nur Ilahi yang terang benderang.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira) berupa perbuatan musyrik dan perbuatan maksiat (bahwa mereka akan luput dari Kami) maksudnya mereka dapat selamat sehingga Kami tidak membalas mereka (Amat buruklah) alangkah jeleknya (apa) yang (mereka putuskan) itu; seburuk-buruk keputusan adalah keputusan mereka.
««•»»
Or do those who commit evil deeds, idolatry and acts of disobedience, suppose that they can elude Us?, so that We will not be able to requite them. Evil is that, judgement of theirs, which they judge!
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 3][AYAT 5]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:4

[029] Al Ankabuut Ayat 003

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 3
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
««•»»
walaqad fatannaa alladziina min qablihim falaya'lamanna allaahu alladziina shadaquu walaya'lamanna alkaadzibiina
««•»»
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
««•»»
Certainly We tested those who were before them. So Allah shall surely ascertain those who are truthful, and He shall surely ascertain the liars.
««•»»

Orang-orang yang beriman dan berpegang teguh dengan keimanannya akan menghadapi berbagai macam penderitaan dan kesulitan. Mereka sabar dan tabah menahan penderitaan itu. Demikianlah umpamanya Bani Israel yang beriman, setelah diuji oleh Allah dengan berbagai macam siksaan yang dijatuhkan Firaun kepadanya. Umat Nabi Isa a.s. yang beriman juga tidak luput dari azab dan kesengsaraan. Semuanya menjadi contoh dan pelajaran bagi umat beragama Islam ini.

Diriwayatkan oleh Bukhari, Abu Daud dan Nasa'i bahwa suatu waktu pernah para sahabat mengadukan penderitaan mereka kepada Rasulullah. Mereka mengatakan bahwa kami menderita berbagai macam siksaan berat dari kaum musyrikin. Apakah kami tidak akan ditolong wahai Rasulullah, dengan cara engkau berdoa untuk keselamatan kami dari siksaan tersebut?. Keluh mereka kepada beliau.

Rasulullah hanya menjawab,
"Orang-orang sebelum kamu juga mengalami hal seperti ini, bahkan lebih hebat lagi. Seseorang yang karena keimanannya yang membaja kepada Tuhan ia dihukum, dan digali lubang khusus untuknya. Diletakkan gergaji di atas kepalanya. Kemudian gergaji itu diturunkan perlahan-lahan, sehingga tubuh orang tersebut terbelah dua. Ada pula yang badannya disikat dengan sikat besi runcing yang sudah dipanaskan. Namun mereka tidak mau mundur dari keyakinan agamanya.
Demi Allah, agama ini pasti akan kutegakkan jua, sehingga amanah musafir San'a yang sedang dalam perjalanan ke Hadramaut. Mereka tidak takut kecuali hanya kepada Allah, walaupun serigala-serigala liar mengelilingi binatang ternaknya. Tetapi kamu (sabda Rasulullah pula) terlalu tergopoh-gopoh minta pertolongan".

Riwayat lain menyebutkan pula sahabat Abu Said Al Khudry memasuki rumah Rasulullah. Said menjumpai beliau sedang tidak enak badan (demam) Said meletakkan tangannya pada belahan badan beliau. Badan yang mulia dirasakan panas. "Wahai Rasulullah alangkah hebatnya penderitaan ini".

"Ya memang begitu. Kita sedang ditimpa cobaan yang lipat ganda datangnya; tetapi pahalanyapun lipat ganda diberikan Allah kepada kita",
jawab Rasulullah.
"Siapakah orang yang paling berat penderitaan yang dialaminya". tanya Said selanjutnya.
"Nabi-nabi"
sabda beliau"
Lalu siapa lagi?"
"Orang-orang yang saleh",
jawab Rasulullah.

Keterangan Rasulullah demikian diperkuat oleh ayat yang berbunyi:
وكأين من نبي قاتل معه ربيون كثير فما وهنوا لما أصابهم في سبيل اله وما ضعفوا وما استكانوا والله يحب الصابرين
Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka, sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar".
(QS. Ali Imran [3]:146).

Dengan beraneka ragam penderitaan itulah Allah mengetahui siapakah yang betul-betul sempurna keimanannya, dan siapa pula yang menutupi kepalsuannya dengan sikap beriman. Allah akan membalasi masing-masing mereka itu dengan apa yang pantas baginya.

Ringkasnya Allah melarang manusia berprasangka bahwa ia diciptakan dengan percuma begitu saja. Justru Allah akan menguji masing-masing kita, untuk menentukan siapakah yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah. Derajat tersebut tidak mungkin diperoleh, kecuali dengan menempuh ujian yang berat. Hidup ini memang penuh dengan perjuangan, baik kita enggan atau senang menghadapinya. Semakin tinggi tingkat kesabaran, makin tinggi pula kemenangan dan pengajaran yang akan diperoleh. Itulah satu Sunah Tuhan yang berlaku bagi umat dahulu dan sekarang.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar) di dalam keimanan mereka dengan pengetahuan yang menyaksikan (dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta) di dalam keimanannya.
««•»»
And certainly We tried those who were before them. So God shall surely know those who are sincere, in their faith — a knowledge of direct vision — and He shall surely know those who are liars, regarding it
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2][AYAT 4]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
3of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=3&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:3

[029] Al Ankabuut Ayat 002

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 2

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
««•»»
ahasiba alnnaasu an yutrakuu an yaquuluu aamannaa wahum laa yuftanuuna
««•»»
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
««•»»
Do the people suppose that they will be let off because they say, ‘We have faith,’ and they will not be tested?
««•»»

Pada ayat ini Allah seolah-olah bertanya kepada manusia yang telah mengaku beriman dengan mengucapkan kalimat syahadat bahwa apakah mereka akan dibiarkan begitu saja mengakui keimanan tersebut tanpa lebih dahulu harus diuji? Tidak, malah setiap orang beriman harus diuji lebih dahulu, sehingga dapat diketahui sampai dimanakah mereka sabar dan tahan menerima ujian tersebut.

Ujian yang mesti mereka tempuh itu bermacam-macam. Umpamanya perintah berhijrah (meninggalkan kampung halamanan demi untuk menyelamatkan iman dan keyakinan), berjihad di jalan Allah, mengendalikan syahwat, mengerjakan tugas-tugas dalam rangka menegakkan taat kepada Allah, dan bermacam-macam musibah seperti: kehilangan anggota keluarga, hawa panas kering yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan mati kekeringan. Semua cobaan itu dimaksudkan untuk menguji siapakah di antara mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan ikhlas dan siapa pula yang berjiwa munafik.

Begitu pula untuk mengetahui apakah mereka termasuk orang yang kokoh pendiriannya atau orang yang masih bimbang dan ragu-ragu sehingga iman mereka masih rapuh.

Maksud ayat ini dapat pula dilihat dalam ayat lain, yakni:
أم حسبتم أن تتركوا ولما يعلم الله الذين جاهدوا منكم ولم يتخذوا من دون الله ولا رسوله ولا المؤمنين وليجة والله خبير بما تعلمون
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Tahu apa yang kamu kerjakan.
(QS. At Taubah [9]:16)

Ringkasnya setiap orang yang mengaku beriman tidak akan mencapai hakikat iman yang sebenarnya sebelum ia menempuh berbagai macam ujian, yakni dengan kewajiban-kewajiban pisik, kewajiban dalam memanfaatkan harta benda, hijrah, jihad di jalan Allah, membayar zakat kepada fakir miskin menolong orang yang sedang mengalami kesusahan, dan untuk menolong orang yang sedang dalam kesulitan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan) mengenai ucapan mereka yang mengatakan, ("Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji lagi?) diuji lebih dulu dengan hal-hal yang akan menampakkan hakikat keimanan mereka. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang masuk Islam, kemudian mereka disiksa oleh orang-orang musyrik.
««•»»
Do people suppose that they will be left to say, that is, [that they will be left alone] because of their saying, ‘We believe’, and they will not be tried?, tested with that which will reveal the sincerity of their belief. This [verse] was revealed regarding a group of individuals who when they became believers endured suffering at the hands of the idolaters.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Imam Muslim, Imam Tirmizi dan lain-lainnya telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Saad bin Abu Waqqash yang telah menceritakan, bahwa Ummu Saad telah berkata kepada anaknya, "Bukankah Allah telah memerintahkan untuk berbakti (kepada orang tua) , maka demi Allah, aku tidak akan makan makanan dan pula tidak akan meminum minuman hingga aku mati atau kamu kafir kepada-Nya." Maka turunlah ayat ini, "Dan Kami wajibkan manusia berbuat kebaikan kepada dua orang ibu-bapak, dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku..."
(QS. Al Ankabuut [29]:8)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 1][AYAT 3]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
2of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:2