Senin, 22 Juni 2015

[029] Al Ankabuut Ayat 020



««•»»
Surah Al 'Ankabuut 20

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
««•»»
qul siiruu fii al-ardhi faunzhuruu kayfa bada-a alkhalqa tsumma allaahu yunsyi-u alnnasy-ata al-aakhirata inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun
««•»»
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi  1148 . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.{ 1148  Maksudnya: Allah membangkitkan manusia sesudah mati kelak di akhirat
««•»»
Say, ‘Travel over the land and then observe how He has originated the creation.’ Then Allah shall bring about the genesis of the Hereafter. Indeed Allah has power over all things.
««•»»

Bilamana manusia masih belum juga memahami apa maksud ayat di atas Allah mengajukan suatu anjuran supaya mereka berjalan mengunjungi tempat-tempat lain seraya memperhatikan dan memikirkan betapa Allah menciptakan makhluk-Nya. Perhatikanlah susunan langit dan bumi, serta ribuan bintang yang gemerlapan, sebagian ada yang tetap pada posisinya, tetapi berputar pada garis orbitnya. Demikian juga di bumi, gunung-gunung dan daratan luas yang diciptakan Allah sebagai tempat hidup. Beraneka ragam tumbun-tumbuhan dan buah-buahan, sungai dan lautan yang terbentang luas. Semuanya bila direnungkan akan menyadarkan seseorang betapa Maha Kuasanya Allah Pencipta sekaliannya itu. Bila telah diperhatikan apa yang diperintahkan di atas, maka tanyailah diri sendiri, apakah patut kita tidak percaya bahwa untuk menghidupkan dan mematikan diri manusia yang lemah itu adalah suatu hal yang sangat mudah bagi-Nya? Lebih dari itu untuk membangkitkannya kembali dalam menempuh suatu kehidupan kedua (hari akhirat) juga masalah yang tidak sukar bagi Allah.

Pada ayat lain Allah menjelaskan lagi:

سنريهم آياتنا في الآفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق أو لم يكف بربك أنه على كل شيء شهيد
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar". Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?".
(QS. Fushshilat [41]:53)

Begitu juga kita jumpai ayat yang berbunyi:
ذلكم الله ربكم خالق كل شيء لا إله إلا هو فأنى تؤفكون
Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?
(QS. Al Mu'min [40]:62)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah, "Berjalanlah kalian di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan-Nya) yakni menciptakan orang-orang yang sebelum kalian, kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah menjadikannya sekali lagi) dapat dibaca An Nasy-atal akhirata dan An Nasy-atal ukhra. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memulai dan mengulanginya.
««•»»
Say: ‘Travel in the land and observe how He originated creation, of those before you, and [how He] made them die. Then God shall bring about the other genesis (al-nashā’a, or al-nash’a). Truly God has power over all things, among them the origination [of creation] and the restoration [thereof].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 19][AYAT 21]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:20

[029] Al Ankabuut Ayat 019

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 19

أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
««•»»
awa lam yaraw kayfa yubdi-u allaahu alkhalqa tsumma yu'iiduhu inna dzaalika 'alaa allaahi yasiirun
««•»»
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
««•»»
Have they not regarded how Allah originates the creation? Then He will bring it back. That is indeed easy for Allah.
««•»»

Sebagian ulama memandang ayat ini ditujukan kepada penduduk Mekah yang masih tidak mau beriman kepada Rasulullah. Tetapi jumhur mufassirin berpendapat bahwa ayat ini masih merupakan rangkaian dari peringatan Nabi Ibrahim as kepada kaumnya. Di sini Allah menegaskan bilamana orang-orang kafir masih tidak juga percaya kepada Allah Yang Maha Esa menurut apa yang disampaikan oleh para Rasul-Nya, maka mereka diajak untuk melihat dan memikirkan tentang proses kejadian diri mereka sendiri sejak dari permulaan sampai akhir. Allah menciptakan manusia mulai dari proses di rahim ibu selama enam atau sembilan bulan, atau lebih Kemudian setelah lahir dilengkapinya dengan pendengaran, penglihatan dan pikiran Untuk menjamin kehidupan, Allah memudahkan pula sumber-sumber rezeki yang diperolehnya guna menunjang kelestarian hidupnya. Apabila telah datang takdirnya, diwafatkan-Nyalah ia oleh malaikat yang ditugaskan untuk itu. Bagi Allah membangkitkan manusia itu adalah mudah seperti mudahnya, menciptakannya.

Allah menegaskan dalam ayat lain, yaitu
وهو الذي يبدؤ الخلق ثم يعيده وهو أهون عليه وله المثل الأعلى في السموات والأرض وهو العزيز الحكيم
Dan Dia lah yang menciptakan (manusia) dan permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi Nya. Dan bagi-Nyalah sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Ar Ruum [30]:27)

Tegasnya ayat ini memperingatkan bahwa sebenarnya manusia telah dapat memahami betapa mudahnya bagi Allah menciptakan manusia, akan tetapi kenapa justru mereka tidak mempercayai akan adanya Hari Bangkit padahal itu justru lebih mudah bagi-Nya?

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) dapat dibaca Yarau dan Tarau, artinya memikirkan (bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya) lafal Yubdi-u menurut suatu qiraat dibaca Yabda-u berasal dari Bada-a, makna yang dimaksud bagaimana Allah menciptakan mereka dari permulaan (kemudian) Dia (mengulanginya kembali) maksudnya mengulangi penciptaan-Nya kembali sebagaimana permulaan Dia menciptakan mereka. (Sesungguhnya yang demikian itu) yaitu hal yang telah disebutkan mengenai penciptaan pertama dan penciptaan kedua (adalah mudah bagi Allah) dan kenapa mereka mengingkari adanya penciptaan yang kedua itu; yang dimaksud adalah hari berbangkit.
««•»»
Have they not seen (yaraw, or taraw, ‘have you not seen?’), observed, how God originates creation (yubdi’u, from [4th form] abda’a; a variant reading has yabda‘u from [1st form] bada’a, both with the same meaning: ‘He creates them originally’) then, He, restores it, namely, creation, just as He originated them? Surely that, which is mentioned of the first and the second [acts of] creation, is easy for God, so how can they deny the second one?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:19

[029] Al Ankabuut Ayat 018

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 18

وَإِنْ تُكَذِّبُوا فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
««•»»
wa-in tukadzdzibuu faqad kadzdzaba umamun min qablikum wamaa 'alaa alrrasuuli illaa albalaaghu almubiinu
««•»»
Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya."
««•»»
And if you impugn [the Apostle’s teaching], then [other] nations have impugned [likewise] before you, and the Apostle’s duty is only to communicate in clear terms.
««•»»

Setelah menjelaskan itu semua kembali Ibrahim memperingatkan kaumnya bahwa jika membenarkan apa yang telah disampaikan kepada mereka, pastilah mereka akan berbahagia, sebaliknya kepada mereka akan turun mudarat dan kesengsaraan jika mereka tetap mendustakan yang disampaikan itu, dan tidak menimbulkan kerugian sedikitpun kepada Ibrahim sendiri. Itulah suatu kewajaran, sebab orang-orang sebelum mereka juga banyak yang mendustakan para Rasul utusan Tuhan itu Ingatlah yang telah dialami umat Nabi Nuh umat Nabi Hud dan Nabi Saleh, semua mereka telah disiksa Tuhan akibat kedurhakaan mereka dan Allah telah menyelamatkan orang-orang yang beriman beserta para Rasul itu semua.

Akhirnya ayat ini diakhiri dengan penegasan tugas dan misi Rasul tersebut, yakni menyampaikan kebenaran yang nyata kepada umat manusia. Andaikata mereka itu mau membenarkannya, maka itupun tidak membawa akibat apa-apa kepada diri Rasul itu sendiri. Tidaklah perlu diragui lagi kebenaran dan kejujuran mereka. Tidaklah ada wewenang yang diberikan Allah kepada setiap Rasul itu untuk memaksa manusia mempercayainya. Sebab apakah mereka mau membenarkannya atau tetap mendustakannya, adalah di luar tanggung jawabnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan jika kalian mendustakan) aku, hai penduduk Mekah (maka umat sebelum kalian juga telah mendustakan) umat-umat sebelumku. (Dan kewajiban Rasul itu tidak lain hanyalah menyampaikan agama Allah dengan seterang-terangnya") dengan penyampaian yang sejelas-jelasnya. Pada kedua kisah ini terkandung makna yang dapat menghibur hati Nabi saw. dan Allah berfirman kepada kaumnya,
««•»»
But if you deny, that is, if you deny me, O people of Mecca, then [many] communities have denied before you, that is, before my time; and the messenger’s duty is only to communicate [the Message] clearly’. Both stories are meant to comfort the Prophet (s). And regarding his people, God, exalted be He, says:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:18

[029] Al Ankabuut Ayat 017

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 17

إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
««•»»
innamaa ta'buduuna min duuni allaahi awtsaanan watakhluquuna ifkan inna alladziina ta'buduuna min duuni allaahi laa yamlikuuna lakum rizqan faibtaghuu 'inda allaahi alrrizqa wau'buduuhu wausykuruu lahu ilayhi turja'uuna
««•»»
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta {1147}. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.
{1147} Maksudnya: mereka menyatakan bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafaat kepada mereka disisi Allah dan ini adalah dusta.
««•»»
In fact, instead of Allah you worship idols, and you invent a lie. Indeed those whom you worship besides Allah have no control over your provision. So seek all [your] provision from Allah, and worship Him and thank Him, and to Him you shall be brought back.’{1].
{1] The narrative of Abraham is resumed in verse 24 below.
««•»»

Allah telah menegaskan bahwa sesembahan selain Allah itu sudah jelas merupakan hasil ciptaan tangan manusia itu sendiri. tetapi mereka berdusta dengan menganggapnya itulah tuhan yang sebenarnya. Lebih dari itu hasil ciptaan mereka yang berbentuk patung dan berhala itu menurut kepercayaan mereka sanggup memberi manfaat (keuntungan) kepada mereka. Kemudian Ibrahim as mencela dan mengecam mereka bahwa patung-patung itu sedikitpun tidak sanggup memberi rezeki kepada mereka. Sebab rezeki itu adalah wewenang mutlak yang hanya dimiliki oleh Allah saja. Karena itu dianjurkan kepada mereka supaya memohon rezeki dan penghasilan itu hanya kepada Allah saja, dan mensyukuri-Nya jika yang diminta itu telah diperkenankan-Nya. Allah sajalah yang mendatangkan rezeki bagi manusia serta memberi nikmat para hamba Nya. Sesudah itu kepada Nyalah manusia akan dikembalikan, di mana manusia dianjurkan untuk mencari keridaan Nya dengan jalan mendekatkan diri kepada-Nya.

Ayat ini ditutup dengan lafal "kepada-Nyalah kamu dikembalikan" artinya bersiap-siaplah kamu menemui Tuhan itu dengan beribadah dan bersyukur. Kepadamu akan dimintai pertanggung jawaban atas segala amal perbuatanmu itu. Juga tentang nikmat yang kamu terima, serta rezeki yang kamu makan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya apa yang kalian sembah selain Allah itu) (adalah berhala-berhala, dan kalian membuat dusta) kalian mengatakan kebohongan, bahwa berhala-berhala itu adalah sekutu-sekutu Allah. (Sesungguhnya yang kalian. sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian) maksudnya mereka tidak akan mampu memberi rezeki kepada kalian (maka mintalah rezeki di sisi Allah) yakni mintalah rezeki itu kepada-Nya (dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kalian akan dikembalikan).
««•»»
What you worship besides God, that is, other than Him, are only graven images and you fabricate a calumny, you speak lies [such as]: ‘[These] graven images are God’s partners’. Truly those whom you worship besides God have no power to provide for you. So seek your provision from God, request it from Him, and worship Him, and be thankful to Him; to Him you shall be returned.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:17