Senin, 22 Juni 2015

[029] Al Ankabuut Ayat 019

««•»»
Surah Al 'Ankabuut 19

أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
««•»»
awa lam yaraw kayfa yubdi-u allaahu alkhalqa tsumma yu'iiduhu inna dzaalika 'alaa allaahi yasiirun
««•»»
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
««•»»
Have they not regarded how Allah originates the creation? Then He will bring it back. That is indeed easy for Allah.
««•»»

Sebagian ulama memandang ayat ini ditujukan kepada penduduk Mekah yang masih tidak mau beriman kepada Rasulullah. Tetapi jumhur mufassirin berpendapat bahwa ayat ini masih merupakan rangkaian dari peringatan Nabi Ibrahim as kepada kaumnya. Di sini Allah menegaskan bilamana orang-orang kafir masih tidak juga percaya kepada Allah Yang Maha Esa menurut apa yang disampaikan oleh para Rasul-Nya, maka mereka diajak untuk melihat dan memikirkan tentang proses kejadian diri mereka sendiri sejak dari permulaan sampai akhir. Allah menciptakan manusia mulai dari proses di rahim ibu selama enam atau sembilan bulan, atau lebih Kemudian setelah lahir dilengkapinya dengan pendengaran, penglihatan dan pikiran Untuk menjamin kehidupan, Allah memudahkan pula sumber-sumber rezeki yang diperolehnya guna menunjang kelestarian hidupnya. Apabila telah datang takdirnya, diwafatkan-Nyalah ia oleh malaikat yang ditugaskan untuk itu. Bagi Allah membangkitkan manusia itu adalah mudah seperti mudahnya, menciptakannya.

Allah menegaskan dalam ayat lain, yaitu
وهو الذي يبدؤ الخلق ثم يعيده وهو أهون عليه وله المثل الأعلى في السموات والأرض وهو العزيز الحكيم
Dan Dia lah yang menciptakan (manusia) dan permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi Nya. Dan bagi-Nyalah sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Ar Ruum [30]:27)

Tegasnya ayat ini memperingatkan bahwa sebenarnya manusia telah dapat memahami betapa mudahnya bagi Allah menciptakan manusia, akan tetapi kenapa justru mereka tidak mempercayai akan adanya Hari Bangkit padahal itu justru lebih mudah bagi-Nya?

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan apakah mereka tidak memperhatikan) dapat dibaca Yarau dan Tarau, artinya memikirkan (bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya) lafal Yubdi-u menurut suatu qiraat dibaca Yabda-u berasal dari Bada-a, makna yang dimaksud bagaimana Allah menciptakan mereka dari permulaan (kemudian) Dia (mengulanginya kembali) maksudnya mengulangi penciptaan-Nya kembali sebagaimana permulaan Dia menciptakan mereka. (Sesungguhnya yang demikian itu) yaitu hal yang telah disebutkan mengenai penciptaan pertama dan penciptaan kedua (adalah mudah bagi Allah) dan kenapa mereka mengingkari adanya penciptaan yang kedua itu; yang dimaksud adalah hari berbangkit.
««•»»
Have they not seen (yaraw, or taraw, ‘have you not seen?’), observed, how God originates creation (yubdi’u, from [4th form] abda’a; a variant reading has yabda‘u from [1st form] bada’a, both with the same meaning: ‘He creates them originally’) then, He, restores it, namely, creation, just as He originated them? Surely that, which is mentioned of the first and the second [acts of] creation, is easy for God, so how can they deny the second one?
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of69
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=29&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#29:19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar